Menunda Kehamilan Menjadi Penyebab Susah Hamil ?
Penyebab susah hamil dan menunda kehamilan
Apakah menunda
kehamilan bisa menjadi penyebab
susah hamil ? Hmm, jawabannya bisa jadi demikian. Apalagi jika yang
dimaksud adalah menunda kehamilan anak pertama, bukan menunda kehamilan anak kedua,
ketiga dan seterusnya. Sekelumit cerita dibawah ini sedikit banyak
menggambarkan bahwa menunda kehamilan anak pertama boleh jadi berkaitan dengan
kondisi susah hamil pada satu pasangan.
Saya mengenal pasangan suami-istri yang setelah menikah langsung
ikut program KB (Keluarga Berencana) dan menunda kehamilannya karena alasan
pekerjaan. Kebetulan baik suami maupun istri kedua-duanya bekerja. Saya
mengenal dengan baik pasangan tersebut karena memang masih ada hubungan
saudara. Singkat cerita, pasangan suami-istri itu pun ikut salah satu program
Keluarga Berencana.
Setelah ikut program KB untuk jangka waktu tertentu,
pasangan itu kemudian menghentikan program KB-nya karena ingin
punya anak. Selanjutnya pasangan suami-istri itu pun menjalani hari-hari berikutnya
seperti layaknya hubungan pasangan suami-istri yang lain. Lama ditunggu
ternyata tanda-tanda kehamilan tidak juga muncul. Suami-istri itupun kemudian
berusaha kesana-kemari, bertanya, mencari informasi mengenai penyebab mereka
susah hamil.
Tak bisa dipungkiri, bahwa ada terbersit rasa sesal mengapa
mereka dahulu buru-buru ikut program KB, padahal mereka belum punya anak. Belakangan
disaat pasangan tersebut ingin punya anak, mereka malahan sulit untuk hamil. Sampai
bertahun-tahun kemudian pasangan tersebut belum juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Salah satu yang ditengarai menjadi penyebab susahnya kehamilan pada pasangan tersebut adalah karena mereka
menunda kehamilan dengan ikut salah satu program KB sebelum mereka sendiri punya
anak. Meskipun kebenaran dugaan tersebut masih perlu pembuktian ilmiah, namun
pasangan tersebut meyakini hal itu sebagai penyebab susah hamil-nya mereka.
Hingga akhirnya pasangan tersebut memilih untuk bercerai secara baik-baik,
dengan tetap menjaga tali silaturahmi diantara keluarga mereka.
Setelah menikah lagi mereka tidak susah hamil
Setelah bercerai pasangan itu kemudian masing-masing
mendapatkan jodohnya yang baru. Mereka lalu menikah dengan pilihannya
masing-masing. Yang pria menikah lagi, yang wanita pun menikah lagi. Tak ingin
menunda kehamilan seperti pada perkawinan pertama, mereka langsung tancap gas. Anehnya,
dengan jodohnya yang baru itu, kedua pasangan itu kemudian masing-masing segera
hamil dan punya anak atau keturunan. Anak-anak mereka lahir secara normal
dan dalam keadaan sehat wal afiat.
Sampai disini, saya heran dan takjub menyaksikan kisah
perkawinan saudara saya tersebut. Bagi saya ini adalah kisah yang langka dan meninggalkan
teka-teki. Kenapa ? Sebab saya mengetahui betapa susahnya pasangan itu untuk
hamil pada perkawinan pertama. Sebaliknya pada perkawinan berikutnya sepertinya
kedua pasangan itu sangat mudah hamil dan punya anak.
Subhanallah. Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Mungkin
inilah yang sering diyakini bahwa kelahiran, kematian, rejeki dan jodoh adalah
sepenuhnya Allah yang menentukan. Tidak ada istilah wanita susah hamil atau sulit hamil dimata Allah. Bagi Allah semuanya
mudah. Jika Allah sudah berkehendak maka semuanya terjadilah. Tanpa kecuali.
Kembali ke soal menunda
kehamilan dan penyebab susah hamil.
Apakah ada keterkaitan sebab-akibat yang eksak antara menunda kehamilan dengan
susah hamil pada perkawinan pertama pasangan diatas ? Mengapa pada perkawinan
berikutnya kedua pasangan jadi mudah hamil dan bahkan cepat hamil ? Hmm, jawabnya
wallahu’alam. Allah lah yang maha mengetahui.
Akhirnya, program KB yang digalakkan pemerintah memang baik
dan banyak bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk. Namun, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari, seperti sulit hamil
misalnya, saya pribadi berpendapat bahwa, ber-KB dengan menunda kehamilan
sebelum kita punya anak lebih baik dihindari. Program KB sebaiknya dilakukan
setelah kita memiliki anak. Misalnya setelah punya anak pertama atau anak
kedua. Ini semata-mata dilakukan agar kita terhindar dari kasus seperti susah
hamil kelak di kemudian hari.