Ingin Punya Anak Kembar? Baca Dulu Ulasan Ini!
Alasan orang ingin punya anak kembar : lucu dan menyenangkan
Tidak sedikit orang yang ingin punya anak kembar. Alasannya, anak kembar itu menyenangkan, bikin
gemas, lucu dan lain-lain. Meskipun saya tidak punya anak kembar, tapi saya
bisa memaklumi alasan itu. Anak kembar memang lucu dan menggemaskan. Masih
kecil lucu-lucu, sudah gede pun tetap lucu-lucu juga.
Saya pernah menonton acara reality show di sebuah stasiun televisi yang melibatkan anak
kembar. Judulnya kalau tidak salah “Super Trap”. Acara itu membuat saya tertawa
terpingkal-pingkal, meskipun tidak ada dialog sama sekali pada acara itu.
Dikisahkan, ada sebuah bus Trans Jakarta yang semua
penumpangnya anak-anak kembar, atau tepatnya orang-orang kembar. Mereka ada
yang masih anak-anak, ada yang remaja dan ada pula yang sudah ibu-ibu atau
bapak-bapak. Orang-orang kembar itu berpakaian sama dengan saudara kembarnya.
Semua tempat duduk di bus itu sudah terisi penuh oleh mereka. Dari tempat duduk paling depan sampai paling belakang. Namun area berdiri yang ada di tengah masih kosong. Dan penumpang bus yang baru masuk harus berdiri, karena memang tidak ada tempat duduk kosong. Nah, model tempat duduk bus tersebut bukan seperti tempat duduknya bus antar kota yang menghadap ke depan semua, melainkan saling berhadapan seperti di kereta api commuter.
Semua orang kembar di bis pun memperhatikan penumpang bus yang kena jebakan itu. Mereka kompak tersenyum menyaksikan penumpang bus yang salah tingkah. Merasa diperhatikan, penumpang “yang terjebak” itu pun tersenyum sendiri diantara mereka, cekikikan menahan tawa. Sepanjang perjalanan mereka terus tersenyum dan tertawa cekikikan. Mereka merasa ada yang aneh tapi belum sadar kalau mereka itu sedang dikerjain tim reality show. . . .
= = = = = = = = =
Nah, kembali ke topik bahasan ingin punya anak kembar.
Menurut situs Kompas, di kalangan artis Hollywood, tren punya anak kembar juga terjadi
beberapa waktu yang lalu. Angelina Jolie, Jennifer Lopez, Marcia Cross, Rebecca
Romijn, adalah beberapa di antara para artis yang punya anak kembar.
Bagi Anda yang mungkin sudah lama ingin punya anak, akhirnya
ikut berharap diam-diam supaya dianugerahi bayi kembar. Harapannya, supaya
tidak perlu repot mengusahakan kehamilan lagi karena sudah langsung mendapatkan
dua anak. Selain itu, bayi kembar tentu lucunya juga dobel.
Kemungkinan terjadinya bayi kembar memang meningkat secara
dramatis selama dua dekade ini. Namun tentu, tak semua ibu yang ingin
punya anak kembar bisa terpenuhi harapannya. Ada yang mengatakan bahwa
kehadiran bayi kembar hanya terjadi dalam 1 dari 33 kehamilan (ada yang
mengatakan 1 dari 80 kehamilan).
Namun bila ditinjau secara ilmiah, ada 3 hal yang
meningkatkan kemungkinan satu pasangan punya anak kembar :
1. Faktor usia. Satu alasan meningkatnya
kelahiran bayi kembar di Amerika adalah tren dalam menunda kehamilan. Kehadiran
bayi-bayi kembar ini meningkat di kalangan wanita berusia di atas 35 tahun.
Kesempatan Anda untuk punya anak kembar jika usia Anda di bawah 25 tahun kurang
dari separuh daripada jika Anda berusia di atas 35 tahun.
2. Teknologi reproduksi. Anda mungkin
belum pernah mendengarnya, namun obat-obatan yang mendukung terjadinya ovulasi
(untuk menyuburkan) maupun in-vitro
fertilization (IVF) ternyata meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi kembar.
Selama tahun 1973 hingga 1990, kelahiran kembar meningkat dua kali dibandingkan
bayi tunggal, dan kembar tiga dan selebihnya juga meningkat tujuh kali lipat.
3. Keluarga dekat Anda kembar. Anda bisa
memprediksi bahwa Anda mungkin punya kesempatan melahirkan bayi kembar sebelum
Anda dinyatakan hamil, jika keluarga Anda memiliki keturunan kembar fraternal (dizygotic). Kebalikan dengan
apa yang diyakini oleh sebagian orang, Anda tidak perlu melewati satu generasi
dulu untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Jika ibu atau nenek Anda kembar,
Anda pun mungkin mewarisi gen yang menyebabkan Anda melepaskan lebih dari satu
telur dalam sekali waktu, sehingga memungkinkan untuk punya bayi kembar.
Anak Kembar dari Program bayi tabung
Seperti yang telah disebut tadi, bayi kembar juga bisa diperoleh dari program bayi tabung, atau IVF. Salah satu pasangan yang disebut-sebut menjalani prosedur ini adalah Angelina Jolie dan Brad Pitt. Dilaporkan oleh majalah US Weekly, bayi mereka yang lahir setahun lalu di Nice, Perancis, yaitu Knox dan Vivienne, merupakan hasil program IVF. Angelina dikabarkan ingin meminimalisasi kesulitan yang dihadapi saat hamil. "Dengan IVF, Angelina tidak perlu menghadapi stres saat berusaha untuk hamil," ujar sebuah sumber dari US Weekly. Angelina, yang selalu mengatakan ingin punya anak banyak, menyangkal laporan tersebut.
Program bayi tabung kini memang tidak lagi dijalani oleh
wanita yang sulit memiliki anak, tetapi juga oleh pasangan yang ingin punya
anak kembar. Yang menjadi pertimbangan adalah, usia sudah semakin beranjak
naik, program kesuburan tak juga membuahkan hasil, sekalian saja membayar
prosedur IVF yang mahal untuk mengusahakan kehadiran bayi; tak cuma satu,
tetapi dua. Kalau si ibu ternyata melahirkan satu bayi, atau dua bayi (kembar),
ongkosnya tetap sama (biaya bervariasi, di kisaran Rp 30-60 jutaan).
Risiko program bayi tabung
Namun menurut para dokter, program ini juga berisiko. Dibandingkan dengan satu bayi, mengandung dua bayi atau lebih juga menyimpan risiko masalah kesehatan, termasuk kelahiran prematur, bayi dengan bobot kurang, dan cacat pada bayi.
"Pasien biasanya hanya fokus pada usaha menjadi hamil
dengan segala cara dan bentuk, sehingga apa yang berkenaan dengan (risiko)
kembar tidak begitu dipikirkan," ujar Alan Peaceman, MD, profesor dan
kepala pengobatan janin di Northwestern
University Feinberg School of Medicine. "Kadang-kadang, mereka juga
tidak memahami bahwa risiko itu bisa sangat buruk."
Karena itu, banyak dokter yang menolak mengusahakan janin
kembar karena faktor risikonya. Ingin tahu ? Ini dia risiko
program bayi tabung :
1. Kematian bayi : Bayi kembar lima kali lebih berpotensi
meninggal dunia setelah usia 1 bulan dari pada bayi tunggal.
2. Lahir prematur : Menurut Centers for Disease Control (CDC), 60% bayi kembar di Amerika yang
lahir pada tahun 2006 dilahirkan prematur. Sedangkan bayi tunggal hanya 11%
yang lahir prematur. Ada pun 12% bayi kembar lahir sangat prematur (saat
kehamilan berusia 32 minggu), dibandingkan dengan bayi tunggal yang hanya
2%.
3. Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) : CDC melaporkan
bahwa sekitar 58% bayi kembar di Amerika yang lahir tahun 2006 mengalami BBLR,
sedangkan bayi tunggal hanya 6%. Kemudian 10% bayi kembar mengalami BBLR sangat
rendah, sementara bayi tunggal hanya 1%.
4. Bayi dengan cacat otak, termasuk cerebral palsy, adalah risiko yang dialami bayi lahir prematur.
5. Risiko untuk ibu : Wanita dengan bayi kembar berisiko
tinggi mengalami preeklamsia, diabetes semasa kehamilan, dan pendarahan sebelum
dan sesudah melahirkan, dibandingkan dengan wanita yang melahirkan bayi
tunggal.
Survei juga menunjukkan bahwa ketika pasien yang pertama
kali datang ke klinik atau rumah sakit untuk menjalani program bayi kembar via
IVF adalah sebanyak 29%. Namun setelah berkonsultasi dengan dokter dan
mengetahui risikonya, pasien yang tetap menginginkan program bayi kembar via
IVF menurun menjadi 11%.
Tentu, melalui konsultasi kita juga bisa mengetahui apakah
diri kita memenuhi persyaratan untuk menjalani program ini. Pada akhirnya,
semua keputusan ada pada Anda dan pasangan. Nah bagaimana, apakah masih ingin
punya anak kembar ?
Referensi : Kompas
wah baru tau ternyata kalo mau punya anak kembar ada faktor yg perlu diperhatikan ya.. selain itu bisa dibuat dari program bayi tabung juga ya.. kan itu beresiko bagi Ibu Hamil nantinya..
BalasHapus