Fakta Dibalik Adat Pantangan Ibu Hamil

fakta dibalik adat pantangan ibu hamil

Menguak kebenaran di balik adat pantangan ibu hamil

Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan sebelumnya yang berjudul : Pantangan Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil Tua. Tulisan ini adalah penjelasan lebih detail dari tulisan sebelumnya tersebut. Berikut uraiannya :

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, adat pantang yang telah turun-temurun dan mendarah daging di masyarakat Aceh ada benar dan salahnya. Memilah antara yang benar dan salah memang bukanlah hal mudah. Mengklaim sesuatu salah tentunya harus didasari oleh bukti, apalagi berkaitan dengan adat yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat. Dewasa ini, kemajuan teknologi telah melahirkan penelitian-penelitian terbaru dan pengetahuan yang up to date. Pengetahuan itu dinamis. Seyogianya manusia juga mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat memilah antara perbuatan yang harus dilakukan dan dijauhi. Ilmu pengetahuan, baik ilmu duniawi dan ukhrawi, menjadi jendela untuk mengungkap fakta di balik adat pantang di masyarakat. Mari kita lihat fakta menarik di balik adat pantangan ibu hamil tersebut.

1. Tidak boleh duduk di pintu supaya tidak mengalami kesulitan saat melahirkan

Fakta:
Pada kehamilan lewat waktu (post date) otot rahim tidak sensitive terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Jadi tidak ada hubungannya dengan perbuatan duduk di pintu. Larangan duduk di depan pintu sesungguhnya mempunyai makna tuntunan akhlak dan sopan santun yang tinggi. Sebab duduk di depan pintu dapat mengganggu orang lain yang keluar masuk rumah, di sisi lain tentu saja kurang elok dipandang jika seorang perempuan duduk-duduk di depan pintu.

2. Tidak boleh mandi saat maghrib atau senja hari supaya kulit bayi tidak kemerah-merahan

Fakta:
Menurut ilmu medis, mandi di waktu maghrib dapat merusak saraf. Sebaiknya menghindari mandi pada waktu itu. Namun, mandi di waktu maghrib atau senja tidak ada kaitan dengan kulit bayi yang kemerah-merahan.

3. Tidak boleh keluar pada saat maghrib, malam hari, hujan rintik-rintik karena dikhawatirkan ada makhluk halus yang mengikuti dan mengganggu kandungannya

Fakta:
Menjelang waktu maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (shalat maghrib dulu). Warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Sehingga kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu maghrib.

Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah:

“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampumu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minumanmu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makananmu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya)”

Jadi, dalam hal ini ilmu pengetahuan dan agama sejalan, yaitu waktu maghrib dan malam hari merupakan waktu yang tidak baik untuk keluar rumah. Akan tetapi hal ini tidak hanya berlaku terhadap ibu hamil semata, melainkan untuk semua umat manusia.

4. Larangan makan yang dianggap “tajam” seperti nenas karena dikhawatirkan akan keguguran.

Fakta:
Yang berbahaya bagi ibu hamil sebetulnya buah nanas muda dan sangat asam, serta dikonsumsi dalam jumlah banyak. Buah nanas yang matang, justru banyak mengandung zat-zat gizi untuk perkembangan janin, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), zat besi (Fe), natrium (Na), kalium (K), gula dektrosa, sukrosa dan serat. Sebelum dimakan, rendamlah di dalam air garam untuk menghilangkan getahnya.

5. Tidak boleh minum es agar bayinya tidak besar sehingga tidak mengalami kesulitan ketika melahirkan

Fakta:
Sebenarnya yang tidak boleh itu adalah air Es Doger, Es Teler, Es Campur, Es Teh Manis dan es lain-lain yang serba mengandung gula. Jika ibu hamil minum es yang banyak mengandung gula tiap habis makan bisa jadi bayinya akan besar karena kalori yang dimakan ibu lebih banyak. Jadi bukan air es yang menyebabkan bayi besar tapi kandungan pemanis atau gula (glukosa).

6. Larangan makan nasi kerak karena dikhawatirkan ari-ari tidak keluar (lengket) pada saat melahirkan

Fakta:
Nasi kerak memang tidak baik dikonsumsi karena teksturnya yang keras sehingga organ pencernaan harus bekerja ekstra untuk mencernanya, apalagi jika menderita maag, tapi tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa makan nasi kerak berhubungan dengan tidak keluarnya ari-ari saat melahirkan.

7. Tidak boleh makan makanan dingin karena dikhawatirkan badan ibu menggigil kedinginan saat melahirkan

Fakta:
Mengkonsumsi makanan dan minuman dingin tidak baik bagi kesehatan karena dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan masuk angin. Masuk angin akan menyebabkan berbagai macam keluhan seperti meriang atau menggigil. Namun, makan makanan dingin tidak selalu menyebabkan masuk angin, tergantung kondisi tubuh mampu menerimanya atau tidak. Jadi, rasanya agak berlebihan jika dikatakan makan makanan dingin serta merta akan menyebabkan kedinginan saat melahirkan. Kedinginan saat melahirkan bisa disebabkan karena perdarahan yang banyak sehingga ibu mengalami anemia dan pada ibu yang melahirkan secara caesar diperkirakan karena efek samping dari obat bius yang digunakan.

8. Jangan tidur di pagi hari karena akan mengalami kesulitan saat melahirkan.

Fakta:
Dalam Islam, tidur setelah subuh itu tidak baik karena akan menghalangi rizki. Seperti Sabda Rasulullah “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya (HR. Abu Dawud). Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karena warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah, maka kita akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari. Pada waktu subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tyroid yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki. Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tyroid saat roh dan jasad dalam keadaan tidur, dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Jadi, tidur setelah subuh tidak baik untuk setiap orang, bukan hanya untuk ibu hamil dengan alasan akan mempersulit ketika melahirkan nanti.

9. Pantang berhubungan intim di bulan-bulan terakhir biar bayi waktu lahir bersih

Fakta:
Hubungan seks aman dilakukan selama kehamilan trimester pertama sampai usia kandungan tujuh bulan. Hanya saja, sperma yang masuk ke dalam rahim saat hamil bisa membahayakan janin. Sperma mengandung suatu zat tertentu yang bisa menyebabkan reaksi sensitif pada mulut rahim. Zat dalam sperma ini akan memicu reaksi kontraksi dini, sehingga bisa menyebabkan kelahiran prematur, atau ancaman keguguran jika usia kehamilan masih muda. Maka ketika berhubungan seks saat hamil, sebaiknya sperma dikeluarkan di luar vagina atau dengan menggunakan kondom. Pengurangan frekuensi seks sebaiknya dilakukan ketika usia kandungan sudah mencapai tujuh sampai sembilan bulan. Jika kehamilan beresiko sehingga rentan terjadi keguguran atau kelahiran bayi prematur, sudah seharusnya menghindari aktivitas seksual untuk sementara waktu. Ada kondisi tertentu dimana tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual selama hamil yaitu jika terjadi placenta previa, resiko kehamilan prematur, perdarahan (flek/vaginal bleeding), mulut rahim (cervix) lemah, janin kembar (setelah kehamilan 28 minggu), herpes kelamin atau penyakit infeksi akibat hubungan seksual lain. Mungkin atas dasar alasan itulah masyarakat awam melarang melakukan hubungan intim di bulan-bulan terakhir kehamilan.

10. Tidak boleh minum obat-obatan dari dokter karena bayinya akan besar sehingga susah lahir

Fakta:
Beberapa jenis obat tertentu dapat membahayakan janin, seperti obat anti kanker, talidomid, obat anti kejang, vaksin, obat tiroid, obat hipoglikemik oral, obat anti peradangan non-steroid, obat anti cemas dan anti depresi, antibiotik, antikoagulan, obat untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Efek yang ditimbulkan bisa berupa cacat bawaan, gigi bayi berwarna kuning dan rentan karies, hipoglikemia pada bayi, keterbelakangan mental, bahkan sampai berakibat kematian janin. Namun, tidak semua obat-obatan berbahaya dikonsumsi oleh ibu hamil.

11. Tidak boleh menertawakan orang juling karena dikhawatirkan bayi yang dilahirkan akan juling juga.

Fakta:
Islam melarang umatnya mengejek sesama manusia karena ketidaksempurnaan atau kecacatan fisik. Karena sesungguhnya di hadapan Allah semua manusia itu sama, yang membedakan hanya ketakwaannya. Jika kita melanggar larangan Allah, bisa jadi Allah akan murka. Demikian pula ketika kita menertawakan orang juling yang artinya kita telah mengejek ciptaan Allah, jika Allah berkehendak Allah bisa memberikan ganjaran atas perbuatan kita, termasuk menjadikan anak yang ada di dalam kandungan juling.

Antara Pengetahuan dan Mitos

Adat pantang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan mitos. Adanya adat pantang di dalam masyarakat membuktikan bahwa masyarakat awam pada zaman dahulu juga telah memiliki pengetahuan untuk mengaitkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, hanya saja pengetahuan yang terbatas menyebabkan hal yang dikemukakan tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga menjadi mitos belaka. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kebenaran dari mitos tersebut mulai terungkap. Di sinilah intelektualiatas memiliki peranan yang cukup signifikan untuk mengubah status “mitos” menjadi “pengetahuan”, dalam hal yang bisa dikategorikan sebagai pengetahuan tentunya.

Lalu mengapa ada tragedi yang tidak diharapkan terjadi karena melanggar adat pantang? Misalnya seorang ibu yang mengalami kesulitan ketika melahirkan akibat sering duduk di depan pintu. Bisa jadi hal tersebut hanya kebetulan atau mungkin juga ganjaran yang Allah berikan atas perbuatan manusia tersebut. Adat pantang yang kenyataannya tidak benar atau tidak masuk akal kadang kala bisa juga menjadi sebuah kebenaran jika diyakini. Suatu hal dapat menjadi benar ketika diyakini dengan sepenuh hati. Hal ini disebabkan karena sugesti. Sugesti memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Ketika kita menyakini sepenuh hati bahwa adat pantang adalah hal yang benar-benar harus dipatuhi dan jika melanggarnya akan mengalami kemudharatan, maka setiap sel-sel dalam tubuh akan bekerjasama secara sinergis dengan alam bawah sadar sehingga kita semakin percaya akan kebenaran hal yang kita tanamkan dalam pikiran, akibatnya kita akan benar-benar mengalami kemudharatan ketika melanggarnya.

Pantangan-pantangan yang terdapat dalam adat masyarakat Aceh pada dasarnya bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Sebagian besar adat pantang masyarakat Aceh benar jika ditinjau dengan kacamata medis dan agama, hanya saja alasannya yang bertolak belakang dengan realita. Oleh karena itu, merasionalkan suatu adat pantang penting dilakukan agar generasi muda lebih mudah untuk menerima serta menyaring mana yang bisa diserap dan mana yang harus diabaikan. Adat yang ada di masyarakat bukan untuk dihapuskan keberadaannya, namun untuk dibuktikan kebenarannya. Adat adalah identitas suatu masyakarat, terhapusnya suatu adat menandakan hilangnya identitas. Seperti ungkapan peribahasa Aceh “mate aneuk meupat jeurat, gadoh adat pat tamita”. (Sumber : Era Mayawati)

Cara Cepat Hamil

0 Response to "Fakta Dibalik Adat Pantangan Ibu Hamil "

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Silakan meninggalkan komentar yang relevan. Semua komentar dimoderasi,